![]() |
| Mahasiswa UGM Memanfaatkan Limba Sawit Jadi Hidrogen |
Di indonesia ada sekitar 1.599 perusahaan sawit. Namun limbah sawit cair berupa Palm Oil Mill Effluent (POME) itu belom di manfaatkan secara optimal. Padahal sekitar 27 % dari total limbah tersebut potensial untuk di jadikan sebagai bahan bakar energi terbaru.
Ternyata limbah sawit cair tersebut masih bisa di manfaat menjadi gas hidrogen. Enam orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim Green Energy mencoba memanfaatkan limbah sawit cair itu jadi gas hidrogen melalui proses fermentasi.
"Kita mengunakan Mikrobia yang potensial mengolah limbah sawit ini menjadi hidrogen,'' kata Cahaya Prautama salah satu anggota tim pada saat menyampaikan penelitian di kampus UGM, di Bulaksumur Yogyakarta.
Meski tidak menyebutkan jenis mikroba yang mereka gunakan untuk mengolah limbah menjadi hidrogen tersebut Cahaya mangatakan mikroba tersebut di gunakan untuk membantu proses fermentasi limbah sawit dalam menghasilkan hidrogen.
"Gas hidrogen bisa di panen menggunakan gas Chromatography untuk proses memisahkan gas hidrogen dengan gas lain,"paparnya.
Penelitian ini di lanjut dia, Sudah di uji di berbagai laboratorium Fakultas Pertanian, Fakultas Perternakan dan Fakultas Teknik di kampus UGM selama enam bulan. Hasil riset berupa produk hidrogen ini bisa di manfaatkan sebagai bahan bakar dari sumber energi terbaru. Bahkan hidrogen ini bisa di manfaatkan untuk bahan bakar pembangkit listrik.
"Daya bakarnya 2,75 kali lebih besar di bandingkan minyak bumi atau hidrokarbon," kata mahasiswa Departemen Mikrobiologi, Fakultas pertanian ini.
Meski penelitian ini masih berlangsung Fano Alfian, anggota tim lainnya mengatakan ia bersama dengan rekan-rekan tengah berupaya mengembangkan lebih lanjut. Mereka pun berencana menawarkan penelitian ini pada perusahaan industri sawit apabila tertarik menganalisa produksi gas hidrogen dari pabrik sawit mereka.
"Tidak menutup kemungkinan kita pun akan membangun sebuah industri kecil untuk produksi hidrogen,"kata makasiswa Teknik Industri angkatan 2014 ini.
Ide bisnis yang di hasilkan oleh Cahaya Prautama dan Fano Alfian bersama keempat rekannya mendapatkan penghargaan dari Universitas Teuku Umar Awards ( UTU Awards). Hasil riset mereka menyisihkan 511 tim dan menobatkan sebagai juara pertama untuk kategori Riset Unggulan berbasis Kewirausahaan UTU Awards yang di laksanakan pada 9-11 November 2017 Meulaboh, Aceh Barat, NAD.






0 comments:
Post a Comment